Mereka yang terbaik.

9 bulan mereka menjaga kita di dalam sebuah tempat ajaib ciptaan Sang Maha Kuasa. Bahkan, salah satu dari mereka rela berada dalam keadaan hidup dan mati demi memberikan kita kesempatan melihat dunia luas. Tak sampai disitu, mereka memberikan yang terbaik, merawat, membesarkan, membanggakan kita didepan semua orang. Mereka lakukan itu tanpa menuntut kembali semua yang sudah diberikan.
Mereka tulus melakukannya.

Namun,
kita sering berpikir, nasehat mereka tak selaras dengan logika kita. Bahkan, kita bisa berada dititik jenuh dengan setiap kalimat yang keluar dari mulut mereka. Kita pasti pernah berpikir, " Mereka tuh ga mengerti zaman sekarang, mereka tuh dulu hidup di zaman kuno". Walaupun, tanpa kita sadari, apa yang kita inginkan dan mereka inginkan itu sama, caranya saja yang berbeda.

Gua bukan anak yang baik. Mungkin tanpa gua sadari, gua pernah membuat mereka kecewa, bahkan menangis karena sikap dan keputusan gua. Mungkin cara gua berbeda dengan mereka. Tapi setelah gua merenungkan, gua sangat yakin, apa yang mereka harapkan ke kita, sebenarnya itu tujuan kira. Lagi-lagi, cara mencapainya yang berbeda.

Gua bukan anak yang baik, tapi gua tau, mereka tempat gua berteduh, tempat berkeluhkesah, tempat dimana gua mencari pelarian dari setiap masalah yang dilewatin. Mereka membosankan , mereka membuat jenuh, tapi mereka yang terbaik

Gua bukan anak yang baik, tapi gua ingin melihat mereka tersenyun dan bangga melihat anaknya ini, sebelum mereka tak dapat tersenyum lagi dan tak ada lagi tempat berkeluhkesah.

Gua bukan anak yang baik, tetapi mereka yang terbaik.

*Buat kalian, pilih mana, jenuh tapi tetap membuat mereka tersenyum atau jenuh ditambah kekecewaan seumur hidup?

God bless you.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermimpilah!

Untuk mu, papa

Kurang-Kuranginlah , dek!