Untuk mu, papa

Untuk mu, papa.

Waktu kecil, 
Papa adalah sosok yang keras
Papa adalah sosok yang tegas

Tak segan kau memarahi ku.
Tak segan, kumpulan lidi menghantam kaki ku.

Bahkan aku sempat berkata “Aku benci papa!"

Waktu berlalu dengan cepat.

Sekarang aku sudah mengerti, pa.
Itu cara mu mengajari ku menjadi anak yang kuat.
Mungkin cara mu berbeda dengan yang lain.
Tapi aku mengerti, pa.

Tak ada lagi rasa benci yang ku simpan.
Yang ada hanyalah rindu.

ketika ada waktu bersama,
Aku selalu memperhatikan wajah mu dalam waktu lama.
Sekarang wajahmu penuh dengan kerutan
Sekarang rambut mu mulai memutih.
Sekarang tatapan mata mu mulai sayu.

Rasanya ingin berkata, 
"Aku tak membenci mu, aku menyayangi mu, pa"

Aku disini selalu mendoakan mu dalam rindu.
Aku disini selalu menyayangi mu dalam rindu.

Aku selalu senang mengumpulkan rasa rindu ini.

Rindu yang akan ku tumpahkan dalam pelukan ketika kita bersua kembali.

Sehat terus, pa.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermimpilah!

Hei, Aku Rindu.